Wednesday, 2 March 2016

Desain Grafis di Percetakan Digital

Menjadi seorang desainer grafis pada sebuah perusahaan digital printing tidaklah mudah, bukan hanya keahlian penguasaan software yang anda kuasai, tetapi terpenting adalah workflow kerja dan insting desain yang kuat. berikut saya beberkan beberapa hal berkenaan dengan keahlian desain grafis di perusahaan Digital Printing.

1. Penguasaan Software
Jangan ngaku desain grafis jika anda hanya tahu menguasai software sakti Adobe Photoshop. Banyak saya lihat desainer-desainer di percetakan digital yang “berpangku tangan” pada software satu ini. Bayangkan saja didalam satu software anda mengerjakan project kartu nama, baleho, editing buku, bahkan desain nota.
Kuasailah software-software lain seperti Coreldraw, Adobe Illustrator, Adobe Indesign, Quarkxpress, Adobe Pagemaker, Macromedia Freehand, Cinema 3D. Anda tak perlu “memasteri” semua software tersebut, cukup menguasai dasarnya saja, lalu biarkan pengetahuan workflow anda yang mengaturnya.
Bukan hanya itu saja, anda juga harus bisa menguasai Windows di komputer anda. jangan mengharapkan orang lain atau teknisi untuk mengatasi kerusakan di Windows anda….minimal anda harus bisa melakukan Instalasi ulang Operating System anda.

2. Beli Software
Saya tidak menganjurkan hal ini, tetapi saya sendiri senang membeli software bajakan yang hemat dikantong. Hanya dengan mengeluarkan uang Rp. 40.000 anda sudah bisa memiliki Adobe CS6 Master Collection terbaru, itu sudah tercakup Illustrator dan Indesign.
Dengan software yang lengkap anda bisa bekerja dengan lebih tenang, tanpa kebingungan mencari software atau mendownload software jika terjadi kesalahan pada software desain anda.
Jangan hanya suka mengcopy software dari teman sejawat dan seprofesi….percayalah anda tak akan bisa menjadi lebih baik darinya.

3. Mencontek
Banyak desain-desain handal didunia berawal dari mencontek desain yang sudah ada. Ini bagus buat pemula, tetapi jangan terlalu sering dan jangan terlalu mirip seperti aslinya. Saya melihat karya orang lain hanya sebatas memancing inspirasi keluar, boleh saja anda mencontek tentang garis besarnya, atau warnanya, atau estetika desainnya, tetapi jangan mencontek seluruh karyanya. Bagaimana bisa karya anda dihargai jika anda sendiri tidak bisa menghargai karya orang lain.

4. Komputer Canggih dan Ruang Kerja Yang Nyaman

Anda pasti kesal menunggu membuka sebuah project baleho berukuran 5×12 meter (di photoshop) di komputer yang hanya memiliki 2 gb RAM, Pentium Dual Core dan VGA Card Nvidia jenis FX. Mintalah pada pimpinan anda agar menyediakan komputer yang mumpuni, tak perlu sebuah Mac yang mahal. Cukup komputer dengan processor Quad Core, Memory 8 Gb dan Graphic Card Nvidia atau AMD terkini. Atur ruang kerja yang nyaman bagi anda serta berventilasi yang baik, jangan pernah juga meremehkan kursi tempat anda duduk, belilah kursi empuk untuk bokong anda dan meja yang besar yang cukup untuk meletakkan Kamera DSLR anda, Graphic Tablet dan berbagai macam tetek bengek lainnya.

5. Kejayaan Keluarga Adobe
Ini sering terjadi jika project yang ditanggani terlalu banyak sedangkan tenggat waktu yang ditetapkan klien begitu dekat. Disini perlu adanya workflow kerja antara software yang anda kuasai. Jika mengerjakan Baleho yang rumit dan kecil (1×2,1×6, atau 1×1) anda bisa menggunakan Photoshop, jika anda mendapat project kartu nama, pembuatan Logo, desain artistik gunakanlah selalu software vector seperti Illustrator, jika project buku, nota, tabel atau sejenisnya gunakanlah software Indesign.

LUPAKANLAH CORELDRAW….. mengapa saya mengatakan demikian. inilah salah satu rahasia saya dalam mendesain cepat.

Semua keluarga Adobe, memiliki integrasi yang sempurna dalam kolaborasi antar Photoshop – Illustrator – Indesign dan sebaliknya. Illustrator tidak bisa meng copy-paste ke Coreldraw, tetapi Coreldraw bisa meng copy-paste ke Illustrator. Ini yang menjadi salah satu masalahnya. Dalam mendesain baleho yang memiliki format logo, pekerjaan akan menjadi lebih mudah jika kita meng copy-paste dari Illustrator ke Photoshop, lebih hebatnya lagi gambar logo berubah menjadi Vector Smart di Photoshop sehingga pembesaran dan pengecilan logo bisa dilakukan tanpa membuat logo pecah. Copy-paste dari Illustrator ke Indesign bisa anda pecah lagi dan bisa diedit kembali di Indesign. Saya menggunakan Coreldraw hanya untuk membuat baleho besar yang hanya terdiri dari warna dan kata-kata saja, karena lebih ringan dan cepat.

6. Jangan Remehkan Office
Jangan remehkan software “kantoran” yang satu ini. Software yang satu ini banyak diremehkan oleh para desainer di percetakan. Tabel di Excel bisa jadi “missing link” di dunia desain grafis. Tabel di Excel bisa anda export ke PDF sehingga bisa dibuka menjadi murni vector di Illustrator atau di Coreldraw, dengan beberapa penyesuaian tabel tersebut bisa anda export kembali ke Photoshop sehingga menghemat waktu pengerjaan desain anda. Begitu juga dengan Word, anda pasti pernah diminta mengetik begitu banyak kata-kata dalam sebuah desain terutama di pemuatan buku, Gunakan Word untuk meng copy-paste ke Indesign, mudah bukan?….


7. Sering Browsing
Sering-seringlah browsing ke situs-situs desain dan artwork desainer lain. Atau bergabunglah ke komunitas-komunitas desain di Facebook. Banyak manfaat yang bisa anda dapatkan disana, selain teman, anda bisa mendapatkan inspirasi, pengetahuan dan meningkatkan branding keahlian anda. Maka….bergaullah.

8. Sehat
Sehatlah….karena dengan badan sehat pikiran dan ide-ide cemerlang keluar dengan segar dari otak anda. Bersepeda kekantor menjadi pilihan banyak desainer grafis untuk menghilangkan stress karena mendesain seharian. Keluarlah dan anda tak akan tahu apa yang akan anda temukan diluar sana.




Sumberhttp://www.triwibowo.com/desain-grafis-di-percetakan-digital

0 comments:

Post a Comment